Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Bawang Merah Bawang Putih

Sudah tahu cerita Bawang Merah dan Bawang Putih? Yup, cerita rakyat yang satu ini memiliki pesan moral penuh makna lho! 

Merupakan salah satu dongeng yang bisa dibacakan kepada anak-anak. Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih memiliki banyak pesan moral, terutama pesan terkait hubungan ibu dan anak. Secara singkat, ini berkisah tentang kakak beradik yang memiliki sifat bertolak belakang, serta ibu tiri dari Bawang Putih yang pilih kasih.

Nah, pada kesempatan kali ini Uncle Kals akan membahas tentang cerita Bawang Merah dan Bawang Putih, bagaimana asal mulanya, kedudukan Bawang merah dan Bawang putih dalam alur cerita. Yuk, langsung saja simak ulasan selengkapnya!

Kisah Bawang Merah Dan Bawang Putih

cerita bawang merah bawang putih

Kisah Bawang Merah Bawang dimulai dari sebuah desa, dengan seorang wanita janda yang tinggal bersama dua putrinya yang bernama Bawang Merah dan Bawang Putih. Bawang putih adalah anak tiri dari janda tersebut, ayah kandung Bawang Putih meninggal tidak lama setelah menikahi janda tersebut.

Bawang putih ini memiliki sifat yang rajin, baik hati, jujur dan rendah hati. Sedangkan bawang merah adalah pemalas, sombong, manja dan iri. Kepribadian Bawang Merah diperparah dengan karakter ibunya yang selalu membelanya.

Bawang Putih Selalu Mengerjakan Pekerjaan Rumah

Karena sifat bawang putih yang rajin, dia selalu melakukan semua pekerjaan rumah, termasuk mencuci pakaian. Sebetulnya dia hanya diperalat untuk melakukan semua urusan rumah tangga. Sedangkan ibu tiri dan Bawang Merah hanya bersantai. 

Suatu hari, sehelai kain milik ibu tiri Bawang Putih hanyut terbawa arus sungai, akibatnya membuat ibu tirinya murka. Akhirnya Bawang Putih diusir dari rumahnya sendiri, rumah warisan mendiang ayahnya. Dengan perasaan sakit hati dan sedih, Bawang Putih meninggalkan rumah.

Bawang Putih Tetap Mencari Kain Yang Hilang

Meski telah diusir dari rumahnya sendiri, Bawang Putih masih mencari kain ibu tirinya yang hilang, dan tetap optimis akan menemukannya yang kemudian dikembalikan ke ibunya, berharap Bawang Putih dimaafkan. Hingga suatu hari, Bawang Putih bertemu dengan seorang nenek tua di dalam gua saat sedang mencari kain.

Bawang Putih bertanya kepada nenek tua itu, apakah dia melihat kain mengalir dari sungai? Ternyata nenek tua itu mengetahui keberadaan kain yang di cari bawang putih, tapi ada satu syarat yang harus dipenuhi oleh Bawang Putih yaitu bekerja membantu nenek tua tersebut. Bawang putih pun bersedia dan menyetujui syarat yang diberikan.

Nenek Tua Memberikan Labu Kepada Bawang Putih

Karena Bawang Putih baik hati dan rajin membantu nenek tua itu, ditambah dengan perilakunya yang lemah lembut dan terlihat tulus, akhirnya nenek tua itu memberikan kain yang dicari bawang putih itu dengan hadiah berupa labu. Ada dua labu, labu besar dan labu kecil. Bawang putih juga memilih labu yang kecil karena tidak rakus.

Bawang Putih kembali ke rumah dan mengembalikan kain ibu tirinya dan Ibu tirinya masih memarahi bawang putih, dan membanting labu yang dibawa bawang putih. 

Perhiasan Permata

Tak disangka isi labu kecil itu adalah perhiasan. Karena sifat ibu tiri dan Bawang Merah yang serakah, mereka merampas isi yang ada didalam labu tersebut. Ibu tiri dan Bawang Merah memang serakah dan merasa mereka akan menjadi kaya karena memiliki perhiasan yang bagus. 

Mereka berdua, ingin mendapatkan labu besar. Kemudian, ibu tirinya menyuruh anaknya, Bawang Merah untuk menemui nenek tua yang dimaksud Bawang Putih dan berharap bisa membawa pulang labu yang lebih besar.

Singkat cerita, Bawang Merah tiba di tempat nenek tersebut, dan diapun tinggal disitu selama seminggu. Tidak seperti Bawang Putih yang rajin, Bawang Merah selama disana hanya bermalas-malasan dan tidak membantu pekerjaan si nenek.

Seminggu berlalu, nenek itu membolehkan Bawang Merah untuk pulang. Dengan perasaan heran, Bawang Merah pun kemudian bertanya pada si nenek soal labu tersebut. Sang nenek dengan terpaksa menyuruhnya memilih salah satu dari labu yang ditawarkan.

Hewan Berbisa

Tanpa pikir panjang, Bawang Merah langsung mengambil labu yang besar dan segera berlari pulang tanpa mengucapkan terima kasih.

Tiba di rumah, ibunya sangat senang melihat anaknya membawa labu yang besar. Dia berpikir pasti perhiasan di dalamnya cukup banyak. Karena tidak ingin diketahui oleh Bawang Putih, mereka menyuruh Bawang Putih agar mencuci pakaian di sungai. Kemudian mereka berdua masuk ke dalam kamar dan menguncinya dengan rapat.

Dengan tak sabar, mereka segera membelah labu itu. Namun naas bukan perhiasan yang ada didalamnya, melaikan berisi hewan berbisa seperti ular dan kalajengking. Dengan cepat hewan-hewan itu keluar dan menggigit Bawang Merah dan ibunya yang serakah itu.










 







Posting Komentar untuk " Cerita Bawang Merah Bawang Putih"